Hentikan Pembunuhan Orang papua -->

Advertisement

Hentikan Pembunuhan Orang papua

Jumat, 22 April 2011

Aktifis mahasiswa Papua di Jakarta, menuntut Negara bertanggung jawab terhadap penembakan 5 orang warga sipil di Dogiyai Papua pada 13 April lalu. Mahasiswa menemukan adanya pembiaran terhadap kasus penembakan di Dogiyai oleh polisi tanpa ada proses hukum.

Tuntutan itu disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Papua Anti Militerisme saat berorasi didepan istana merdeka dan mabes Polri (20/04). “Hentikan pembunuhan orang asli papua” ungkap Manu, koordinator aksi dalam orasinya. “orang Papua bukan binatang yang harus dibunuh”tambahnya



Mahasiswa menunut Negara diminta bertanggungjawab atas insiden penembakan warga sipil (13/04) di Dogiyai Papua yang menewaskan dua orang: Dominikus Auwe (27), Aloysius Waine (25). Sedangkan korban luka-luka: Vince Yobee (23), Albertus Pigai (25) dan Matias Iyai (27).

Selain itu mahasiswa juga menuntut Kapori segera mencopot Kapolda Papua, Kapolres Nabire dan Kapolsek Dogiyai, karena mereka lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung masyarakat. Dan mereka juga meminta stop pendekatan secara militeris di Papua. Serta masyarakat internasional harus menyikapi berbagai pelanggaran HAM di Papua yang dilakukan aparat keamanan Indoenesia.

Pernyataan serupa di perkuat perwakilan Kontras, Dorus Wakum. “wajar saja jika orang Papua meminta merdeka. Karena hidup orang Papua tidak nyaman dalam Negara ini” ungkapnya di depan mabes polri. “Dana otsus digunakan untuk membunuh orang Papua, bukan untuk meningkatkan kualitas SDM papua” tambahnya.