Aktifis mahasiswa Papua di Jakarta, menuntut Negara bertanggung jawab terhadap penembakan 5 orang warga sipil di Dogiyai Papua pada 13 April lalu. Mahasiswa menemukan adanya pembiaran terhadap kasus penembakan di Dogiyai oleh polisi tanpa ada proses hukum.
Tuntutan itu disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Papua Anti Militerisme saat berorasi didepan istana merdeka dan mabes Polri (20/04). “Hentikan pembunuhan orang asli papua” ungkap Manu, koordinator aksi dalam orasinya. “orang Papua bukan binatang yang harus dibunuh”tambahnya
Mahasiswa menunut Negara diminta bertanggungjawab atas insiden penembakan warga sipil (13/04) di Dogiyai Papua yang menewaskan dua orang: Dominikus Auwe (27), Aloysius Waine (25). Sedangkan korban luka-luka: Vince Yobee (23), Albertus Pigai (25) dan Matias Iyai (27).

